Esai foto-foto
Rangga Purbaya
Penyintas yang Senyap adalah sebuah proyek riset sejarah yang menyelami kisah-kisah manusia yang bertahan hidup dari gelombang pembersihan anti-komunis tahun 1965–66 di Indonesia. Berangkat dari kumpulan sumber primer yang langka—potret-potret fotografi dan dokumen pribadi yang ditemukan di sebuah kios pasar loak di Jawa Tengah—kajian ini merangkai kembali jejak hidup para mantan tahanan politik, yang karena kedekatan mereka dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) maupun gerakan kiri lainnya, harus menjalani penahanan, kehilangan hak sipil, dan penghapusan dari narasi resmi bangsa.
Bukti-bukti material yang telah ternoda oleh lembab dan waktu—bekas luka dari pengabaian panjang—menjadi jendela yang begitu jujur ke dalam sebuah bab sejarah yang hingga kini masih tersisa dalam kepingan. Foto-foto yang telah lapuk menangkap wajah-wajah yang telah lama terhapus dari ingatan publik, sementara surat-surat, kartu identitas, dan benda-benda pribadi yang menyertainya mengungkap dimensi keseharian dari daya tahan, siasat untuk bertahan hidup, hingga bisikan-bisikan perlawanan yang tak tercatat. Semuanya bersatu-padu membentuk sebuah arsip tubuh—arsip yang bernafas—tempat di mana suara-suara yang pernah dibungkam kini dapat terdengar kembali.
Dengan menempatkan dokumen-dokumen ini dalam konteks sosial-politik dan historiografi yang lebih luas, Penyintas yang Senyap memberi sumbangsih pada wacana tentang ingatan, trauma, dan kekerasan yang didukung oleh negara. Ia menyoroti tantangan metodologis dalam meneliti arsip non-institusional, sekaligus menegaskan pentingnya etika dalam mengembalikan agensi kepada mereka yang selama ini disingkirkan dari sejarah resmi.
Rangga Purbaya adalah seorang seniman yang bekerja dengan sejarah, narasi, ingatan kolektif dan arsip tentang pembunuhan massal 1965 di Indonesia.